Persektiflampung.com (Lampung Timur) – Jenasah TKI asal Lampung Timur yang meninggal dunia di Malaysia tiba di kampung halaman dan langsung di makamkan, Kamis (14/7/2022) malam.
Kepala Desa Hargomulyo Setyo Harsono menjelaskan jenasah Bambang Karyanto (45) tiba di rumahnya sekitar pukul 20.00 Wib langsung dari Bandara Soekarno Hatta Jakarta menggunakan ambulan.
Jenasah almarhum diantar langsung oleh petugas SBMI, Disnaker, BP2MI dan BP3MI, dan diterima langsung pihak keluarga.
Setelah diserahkan kepada pihak keluarga, jenasah langsung di bawa ke TPU Desa Hargomulyo untuk dimakamkan sekitar pukul 20.30 Wib.
Dijelaskan Setyo Harsono, almarhum Bambang Karyanto bekerja di Malaysia pertama kali tahun 2019 melalui jalur resmi. Setelah bekerja sekitar 7 bulan, almarhum melarikan diri dari tempat kerja dan bekerja di tempat kerja yang baru secara ilegal.
Setelah bekerja selama 2 tahun, almarhum pulang ke kampung halamannya tahun 2021. “Bulan Oktober 2021 lalu, almarhum berangkat lagi ke Malaysia secara ilegal melalui tekong Warga Negara Malaysia menggunakan kapal dari Medan,” terang Setyo Harsono.
Setelah bekerja sekitar 10 bulan, korban mengalami sakit demam virus. “Sebelum meninggal almarhum mengeluhkan sakit saat sarapan pagi bersama rekan-rekannya,” kata Setyo Harsono.
Diberitakan sebelumnya, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Hargomulyo Kecamatan Sekampung Lampung Timur meninggal dunia di Negeri Jiran Malaysia.
Kepala Dinas Koperasi UKM dan Tenaga Kerja Lampung Timur, Budiyull Hartono membenarkan informasi tersebut.
Dikatakan Budiyull Hartono menjelaskan TKI asal Lampung Timur bernama Bambang Karyanto (45) warga Dusun 1 Desa Hargomulyo Sekampung Lampung Timur.
Korban meninggal dunia, jumat (8/7/2022) lalu. Saat ini sudah dalam proses pemulangan ke Lampung. “Sudah proses pemulangan ke Lampung,” kata Budiyull saat dihubungi melalui ponselnya, Kamis (14/7/2022).
Sementara Salim adik sepupu almarhum menjelaskan, kabar duka diterima keluarga sesaat setelah meninggal dunia dari rekannya. Almarhum bekerja di Malaysia baru sekitar 8-10 bulan.
Diceritakan Salim, sebelum meninggal, almarhum sedang sarapan pagi dengan rekan-rekannya. Almarhum mengeluhkan sakit perut, bahkan sarapan yang sudah disiapkan tidak masuk ke tubuhnya.
“Almarhum tidak sadarkan diri, kemudian di bawa ke Rumah Sakit oleh rekannya, ternyata sudah meninggal dunia,” kata Salim saat di hubungi melalui ponselnya.
Peristiwa tersebut langsung dikabarkan ke keluarga di Lampung. Keluarga mendapat informasi, pihak agen yang mengurus pemulangan jenasah ke Indonesia.
Ditambahkannya, keluarga mendapat informasi jenasah almarhum tiba di Indonesia melalui Bandara Soekarno Hatta pada 12 Juli 2022 lalu. “Hingga saat ini jenasah masih berada di gudang cargo bandara, dengan alasan tidak ada biaya untuk pengiriman ke Lampung,” kata Salim.
Pihak keluarga terus melakukan koordinasi dengan pihak penyalur tenaga kerja dan dinas terkait. Keluarga mendapat informasi SBMI meminta bantuan ke Basarnas untuk mengirimkan ambulan ke gudang cargo guna membawa jenasah almarhum. “Keluarga sangat menyayangkan kepada pihak pihak yang hanya menjanjikan pengurusan jenasah almarhum,” tambah Salim.
Lebih lanjut, dari pihak pengurus jenasah di Malaysia telah menyampaikan kepada keluarga bahwa biaya pemulangan sudah ditanggung pihak Malaysia. “Tapi kenyataannya, sehari semalam di gudang cargo kami diminta Rp 2,5 juta, ini sudah 3 hari mencapai Rp 7,5 juta,” terang Salim.
Awalnya pihak keluarga siap untuk menjemput di bandara, namun pihak pengurus jenasah dari Malaysia melarang untuk mengeluarkan biaya karena sudah ditanggung. “Dari 4 jenasah yang dikirim dari Malaysia, hanya Bambang yang belum sampai di ruma duka,” kata Salim.
Keluarga kembali mendapat kabar bahwasannya, ambulan dari Basarnas telah berada di gudang cargo untuk membawa jenasah almarhum ke Lampung. “Saya baru di hubungi pihak Basarnas, mobil ambulan sudah di bandara, saya meminta untuk mendokumentasikan sebagai bukti bahwa benar jenasah almarhum akan di bawa ke Lampung,” ujar Salim.
Untuk tempat pemakaman, pihak keluarga belum digali karena masih menunggu kedatangan jenasah almarhum. “Makam baru akan di gali setelah ada kejelasan, jenasah tiba dulu di rumah baru di bawa ke pemakaman,” kata Salim. (Fri)