Jumat, Oktober 11, 2024
Beranda OPINI Metro, Sebuah Kota di Provinsi Lampung Yang Wilayahnya Dikenal Dengan Sebutan Bedeng

Metro, Sebuah Kota di Provinsi Lampung Yang Wilayahnya Dikenal Dengan Sebutan Bedeng

Radem Rara Wara Soleharti. Foto Dok Pribadi

Metro, Sebuah Kota di Provinsi Lampung Yang Wilayahnya Dikenal Dengan Sebutan Bedeng

Oleh : Raden Rara Wara Solehati, S.I.P,M.M :Pamong Budaya Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro

Metro merupakan salah satu kota di tengah Provinsi Lampung, terletak sekitar 52 km dari ibukota Provinsi di Bandar Lampung.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Metro No 5 tahun 2022 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Metro Tahun 2022-2041 disebutkan bahwa luas wilayah Kota Metro mencakup 73,21 km² yang terbagi menjadi 5 kecamatan dan 22 kelurahan.

Meski memiliki 22 kelurahan  namun warga Metro terbiasa menyebut nama daerah nya dengan nama/istilah bedeng yang merujuk pada nomor/angka.

Bahkan banyak warga Metro yang justru lebih hafal menyebut tempat tinggalnya dengan menyebut angka tersebut daripada nama kelurahannya. Bedeng menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti rumah darurat (sementara) bagi para pekerja.

Penyebutan bedeng ini berlatar belakang sejarah pembentukan kota ini. Saat masih di dalam masa penjajahan Belanda, Lampung menjadi lokasi tujuan kolonisasi.  Kolonisasi adalah bagian migrasi dari program politik etis yang dilakukan oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Kolonisasi yang dijalankan di Indonesia pada awal abad 20 merupakan pelaksanaan kebijakan oleh Pemerintah Kolonial Belanda yang  dilakukan untuk menambah kekayaan dari Pemerintah Kolonial Belanda.

Kedatangan kolonis pertama di desa Trimurjo (Lampung Tengah)  pada hari Sabtu tanggal 4 April 1936 yang ditempatkan pada bedeng-bedeng kemudian diberi penomoran kelompok bedeng, dan sampai saat ini istilah penomorannya masih populer dan masih dipergunakan oleh masyarakat Kota Metro pada umumnya.

Bedeng di Kota Metro kini sering disebut juga dengan sebutan Distrik yang membuat semakin menguatkan akan kentalnya sejarah bekas kolonisasi penjajahan Belanda di kota ini.

Di Kota Metro banyak masyarakat yang menyebutkan nomor bedeng/distrik tersebut dikarenakan lebih mudah dan familiar.

Secara keilmuan, istilah penomoran bedeng ini disebut dengan istilah Toponimi. menurut Wikipedia, Toponimi adalah bidang keilmuan dalam linguistik yang membahas tentang asal-usul penamaan nama tempat, wilayah, atau suatu bagian lain dari permukaan bumi,termasuk yang bersifat alam (sungai, lautan,dan pegunungan) , buatan (kota, gedung, jalan, jembatan). Toponimi berasal dari bahasa Yunani tópos (τόπος) yang berarti tempat dan diikuti oleh ónoma (ὄνομα) yang berarti nama.

Toponimi berkaitan dengan bidang etnologi dan kebudayaan. Pada beberapa kasus, nama-nama jalan berkaitan dengan sejarah, mitos, maupun legenda suatu tempat.

Beberapa sistem penamaan jalan di Indonesia banyak diadopsi melalui nama-nama pahlawan di nusantara. Untuk lebih memahaminya, maka berikut penyebutan bedeng /  daerah untuk wilayah yang dibentuk sejak masa kolonisasi , yaitu :

Bedeng 1, bedeng 4, bedeng 5, bedeng 10: untuk menyebut wilayah Trimurjo Kabupaten  Lampung Tengah ;

Bedeng 2, bedeng 3: untuk menyebut wilayah  Adipuro Kabupaten Lampung Tengah;

Bedeng 6c, 6 polos, 6b, 6d: untuk menyebut wilayah Liman Benawi Kabupaten Lampung Tengah);

Bedeng 7a, 7c, 8: untuk menyebut wilayah Depokrejo Kabupaten Lampung Tengah ;

Bedeng 11a, 11b, 11c, 11d, 11f: untuk menyebut wilayah Simbarwaringin Kabupaten Lampung Tengah);

Bedeng 12a, 12b, 12c, 12d: untuk menyebut wilayah  Tempuran Kabupaten Lampung Tengah;

Bedeng 13a, 13 polos, 20: untuk menyebut wilayah  Purwodadi Kabupaten Lampung Tengah;

Bedeng 14-1, 14-2, 14-3, 14-4: untuk menyebut wilayah di Kelurahan Ganjaragung dan Ganjar Asri Kecamatan Metro Barat ;

Bedeng 15a, 15 polos: untuk menyebut wilayah di Kelurahan Iringmulyo Kecamatan Metro Timur;

Bedeng 16a, 16b, 16d: untuk menyebut wilayah di Kelurahan Mulyosari Kecamatan Metro Barat ;

Bedeng 16c: untuk menyebut wilayah di Kelurahan Mulyojati Kecamatan Metro Barat  Kota Metro;

Bedeng 17a, 17 polos, 18, 19: untuk menyebut wilayah  Untoro Kabupaten Lampung Tengah;

Bedeng 21a, 21 polos: untuk menyebut wilayah Kelurahan Yosodadi Kecamatan Metro Timur;

Bedeng 21c: untuk menyebut wilayah Kelurahan Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat;

Bedeng 22: untuk menyebut wilayah Kelurahan Hadimulyo Kecamatan Metro Pusat;

Bedeng 23: untuk menyebut wilayah Kelurahan  Karang Rejo Kecamatan Metro Utara;

Bedeng 24: untuk menyebut wilayah di Kelurahan Tejosari dan Tejoagung Kecamatan Metro Timur

Bedeng 25, 26: untuk menyebut wilayah di Kelurahan Margorejo Kecamatan Metro Selatan;

Bedeng 27: untuk menyebut wilayah di Kelurahan Sumbersari Kecamatan Metro Selatan;

Bedeng 28, 29: untuk menyebut wilayah di Kelurahan Purwosari Kecamatan Metro Utara

Bedeng 30-67: untuk menyebut wilayah di Kecamatan Pekalongan, Batanghari dan Sekampung Kabupaten Lampung Timur. (*)



LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Iklan

Iklan

Iklan

Iklan

Most Popular

Recent Comments