Perspektiflampung.com-DPRD Kota Metro memastikan, APBD tahun 2020, mencerminkan kebutuhan riil masyarakat setempat, yang sejalan dengan pembangunan nasional.
Ketua DPRD Kota Metro, Tondi MG Nasution mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi dari pembahasan, pelaksanaan APBD tahun 2020, menekankan pada pembangunan yang mencerminkan kebutuhan riil masyarakat setempat, yang sejalan dengan pembangunan nasional. “Karenanya, ada pergeseran anggaran untuk kepentingan pembangunan yang telah disepakati Banang dan Tim Anggaran Pemkot Metro,” kata Tondi Nasution, Selasa (3/12).
Politisi asal Partai Golkar itu meneruskan, pendapatan pada APBD 2020 mengalami kenaikan Rp 52,7 miliar. Dari sebelumnya Rp 849 miliar lebih menjadi Rp 943 miliar lebih atau naik 5,9 persen. Sektor pendapatan di antaranya terdiri dari Pendapatan Asli Daerah yang naik Rp 35,8 miliar. “PAD Kota Metro sebelumnya Rp 142,6 miliar menjadi Rp 178,4 miliar. Kemudian dana perimbangan menurun Rp 19,6 miliar, dari Rp 680,3 miliar menjadi Rp 638. Sedangkan pendapatan lain yang sah dari Rp 89,8 miliar menjadi 126,4 miliar,” bebernya.
Sementara sektor belanja daerah naik dari Rp 942,5 miliar menjadi Rp 1,009 triliun. Terdiri dari belanja tidak langsung yang mengalami kenaikan dari Rp 395,9 miliar menjadi Rp 405,7 miliar, dan belanja langsung dari Rp 546,6 miliar menjadi 603,7 miliar. “APBD tahun 2020 mengalami kenaikan defisit Rp 14,1 miliar atau dari Rp 51,7 miliar menjadi Rp 69,9 miliar. Tapi besarnya defisit tahun depan, itu dapat ditutupi dengan sektor pembiayaan,” pungkas dia.(*)
