perspektiflampung.com-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro melalui Bidang Kebudayaan menggelar sarasehan bertajuk “Kreativitas dalam karya seni”, Rabu, 28 Agustus 2024.
Sarasehan ini diikuti oleh 90 peserta yang merupakan Kepala Sekolah, guru SD dan SMP Kota Metro serta pimpinan sanggar seni.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Metro Suwandi S.IP, M.M dalam sambutannya menyatakan, mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan ini.
“Sarasehan ini digelar dalam rangka pemanfaatan cagar budaya Rumah Informasi Sejarah Dokter Swoning sebagai ruang publik,”jelas Suwandi dalam saresehan yang menghadirkan I Ketut Suhandrika dan Hari Jayaningrat sebagai narasumber.
Lebih lanjut Suwandi berharap sarasehan itu dapat menjadi momentum yang tepat untuk menerima masukan juga saran. Kemudian, harapan dari para pegiat/pelaku seni budaya.
Kegiatan itu juga sebagai bahan masukan bagi pengambil kebijakan dalam menyusun rencana kegiatan yang sesuai dengan arah pemajuan kebudayaan.
“Semoga ke depan pemerintah dapat bersinergi dengan para penggiat seni dan budaya dalam mendukung terwujudnya visi Pemerintah Kota Metro Berpendidikan, Sehat, Sejahtera dan Berbudaya,”harap Suwandi.
Sementara I Ketut Suhandrika dalam paparannya, menekankan bahwa kreativitas itu tidak membatasi alat yang digunakan. Sebab, dalam kehidupan sehari hari ada di sekeliling kita. Seperti, botol, alat alat dapur dan sebagainya.
“Kreativitas merupakan kemampuan yang dimiliki seseorang untuk menemukan dan menciptakan suatu hal, cara baru dan model baru, yang berguna bagi dirinya dan masyarakat. Hal-hal baru itu adalah sesuatu yang bersifat inovatif,”papar I Ketut yang merupakan dosen seni pertunjukan STKIP Rosalia dan instruktur musik Lampung Disporapar Kabupaten Lampung Timur ini.
Sedangkan Hari Jayaningrat menekankan pada semangat berkesenian (artistic spirit) sebagai hal utama untuk meningkatkan kreativitas.
Hal ini karena menurut Hari, semangat adalah kesadaran hidup yang bermakna sebagai kunci keberhasilan.
“Semangat adalah pelumas solusi masalah yang dibutuhkan sebagai sahabat dalam perjuangan berkarya dalam kesenian,”terang penggiat budaya Provinsi Lampung yang memiliki segudang prestasi seni terutama seni tari dan pernah berguru pada Bagong Kusudiarjo ini. (rip).
