Perspektiflampung.com – (Lampung Timur) – Masyarakat Desa Sidodadi dan Desa Giriklopomulyo Kecamatan Sekampung Lampung Timur membangun jembatan penghubung antar desa berada diatas sungai dengan menggunakan dana swadaya masyarakat, Kamis (29/8/2024).
Keinginan masyarakat memiliki jembatan yang menghubungkan desa Sidodadi dan Desa Giriklopomulyo bertujuan untuk memudahkan jalur transportasi, khususnya bagi pelajar SMP N 4 Sekampung yang berasal dari Desa Sidodadi, Sidomukti dan Sidomulyo. Selain itu jembatan penghubung tersebut juga akan memperpendek jarak tempuh untuk menuju ibukota kecamatan.
Untuk mewujudkan jembatan tersebut, kedua pemerintahan desa pernah mengajukan permohonan pembangunan jembatan ke Pemerintah Kabupaten Lampung Timur sejak tahun 2014. Sudah 10 tahun usulan tersebut tidak juga terealisasi, guna mendukung akses anak sekolah masyarakat pernah membuat jembatan darurat dengan menggunakan batang bambu, namun tidak mampu bertahan lama.
Kepala Desa (Kades) Sidodadi, Sukiman didampingi Kades Giriklopomulyo Gentur Purnawirawan mengatakan, masyarakat kedua desa menginginkan adanya jembatan penghubung yang berada di atas sungai sebagai pembatas kedua desa. Keberadaan jembatan tersebut sangat membantu masyarakat dan para pelajar. “Keberadaan jembatan tersebut akan mempersingkat jarak dan waktu bagi pelajar SMP N 4, kalau tidak ada jembatan siswa akan menempuh jarak dan waktu yang lebih lama karena harus memutar,” kata Sukiman.
Ditambahkannya, masyarakat pernah membuat jembatan darurat dengan menggunakan batang bambu. Namun tidak bertahan lama. “Adanya jembatan darurat tersebut, para pelajar banyak yang melintas pada saat berangkat dan pulang dari sekolah,” terang Sukiman.
Selain itu, jembatan tersebut juga digunakan masyarakat yang akan melakukan aktifitas di ibukota kecamatan. “Jembatan ini sangat dibutuhkan, karena dapat mempersingkat waktu dan jarak,” ujar Sukiman.
Lebih lanjut, karena kondisi jembatan darurat sudah tidak layak, masyarakat desa Giriklopomulyo dan Sidodadi sepakat untuk membuat jembatan dengan menggunakan dana swadaya masyarakat. “Dana yang dibutuhkan sekitar Rp 15 juta, namun saat ini baru tersedia Rp. 5 juta,” kata Sukiman.
Karena keterbatasan anggaran, saat ini masyakarat akan membangun pondasi jembatan dari kedua sisi. “Kami membutuhkan bantuan dan donasi masyarakat agar jembatan penghubung dapat diwujudkan sesuai dengan harapan,” kata Sukiman.
Rencananya, jembatan tersebut akan di bangun dengan bantalan dan lantai cor, agar tidak mudah rusak. “Karena anggarannya masih terbatas dan belum mencukupi, sementara akan di bangun pondasinya terlebih dahulu, untuk lantai jembatan menggunakan material seadanya seperti bambu dan kayu,” kata Sukiman.
Ditambahkan, Kepala Desa Giriklopomulyo, Gentur Purnawirawan, pembangunan jembatan penghubung diawasi langsung kedua kepala desa. “Kerena melibatkan masyarakat kedua desa, pengawasan dilakukan kedua kepala desa,” kata Gentur Purnawirawan. (Fri)