perspektiflampung.com-Kabupaten Lampung Timur merupakan salah satu sentra penghasil ubi kayu di Provinsi Lampung.
Berdasarkan data dari Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Lampung Timur tahun 2023.
Penjabat sementara (Pjs) Bupati Lamtim Senen Mustakim menjelaskan, produksi ubi kayu di wilayah Lamtim antara lain dari wilayah Kecamatan Batanghari Nuban mencapai 68.856 ton. Kemudian di Kecamatan Jabung 53.804 ton, Marga Tiga 53.538 ton, Kecamatan Bandar Sribhawono 46.303 ton dan Sekampung Udik 42.491 ton.
Menurutnya, kendati menjadi sentra produksi ubi kayu. Namun, selama ini para petani ubi kayu (singkong) belum dapat sejahtera. Itu antara lain disebabkan, harga ubi kayu yang rendah. Akibatnya, hasil penjualan ubi kayu lebih tinggi dibanding biaya produksi.
“Salah satu solusi untuk meningkatkan pendapatan adalah melalui pengolahan ubi kayu menjadi mocaf,”jelas Senen Mustakim saat membuka sosialisasi mocaf di aula Sekretariat Kabupaten Lamtim, Selasa 1 Oktober 2024.
Menurutnya, mocaf (modified cassava flour) merupakan bahan pangan pengganti terigu yang berbahan dasar dari ubi kayu. Dengan kata lain, mocaf dapat menjadi alternatif sumber karbohidrat.
“Melihat luasan dan produksi ubi kayu, Lamtim sangat potensial mengembangkan mocaf,”lanjut Senen Mustakim dalam acara yang dihadiri Sekretaris Kabupaten M.Jusuf, Asisten 2 KMS Tohir Hanafi, Asisten 3 Wirham Riadi dan Kadis Koperasi UMKM dan Tenaga Kerja Budiyul Hartono.
Ditambahkan, dengan memanfaatkan sumberdaya lokal yang beragam. Diharapkan produk olahan tepung dari umbi, dapat menjadi alternatif, yang lebih berkelanjutan dan lebih menyehatkan bagi masyarakat luas.
Selain itu, tepung singkong modifikasi atau mocaf, memiliki potensi sebagai bahan pangan alternatif pengganti tepung terigu.
“Saya mendorong agar semua pihak berkontribusi, dalam menjadikan tepung mocaf sebagai salah satu potensi, yang ada di Lampung Timur,”imbuh Senen Mustakim dalam acara yang juga dihadiri perwakilan organisasi perangkat daerah dan para camat. (rip).
