PERSPEKTIFLAMPUNG-Sejumlah fraksi di DPRD Kota Metro dalam pandangan umumnya, menyoroti persoalan penataan pasar yang dilakukan oleh Pemkot Metro.
Hal itu, terungkap dalam pandangan umum fraksi atas Raperda APBD tahun 2018 dan Jawaban Walikota Metro atas pandangan umum fraksi, pada Sidang Paripurna yang dipimpin Ketua DPRD setempat, Anna Morinda, Jumat (3/11).
Fraksi PDI Perjuangan melalui juru bicaranya Ria Hartini, meminta Pemkot Metro untuk menyelesaikan permasalahan pasar tersebut dengan tindakan yang tepat. Sebab, PKL atau pedagang juga turut berkontribusi atas PAD Metro. Karenanya, cara-cara solutif yang dikedepankan. “Permasalahan pasar ini harus diselesaikan dengan metode, pemikiran dan tindakan yang tepat sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Karena kami berpendapat PKL berkontribusi terhadap PAD dan meningkatkan taraf hidup ekonomi pedagang yang harus diselesaikan dengan bijak,” kata Ria Hartini.
Senada, Fraksi Partai Golkar melalui ketuanya Tondi MG Nasution juga mengatakan, FPG mendukung upaya Pemkot Metro melakukan penataan pasar dan pedagang. Semua pihak yang terlibat di dalamnya harus ada sinergitas.
“Dan kami minta, cara-cara persuasif dengan musyawarah bersama PKL itu dikedepankan,” ucap Tondi Nasution.
Tak hanya itu, Fraksi Partai Gerindra dalam pandangan umum yang dibacakan Aryanto Bustami, juga meminta Pemkot Metro untuk mengukur ulang pasar yang digunakan PKL dan pengembang atau pihak ketiga. “Permasalahan pasar ini karena perencanaan yang belum matang. Makanya ketika kebijakan penataan keluar, masalah baru timbul. Dulu tidak ada yang dagang di jalan dan trotoar. Tapi terus muncul dan berkembang, karenanya areal pasar harus diukur ulang,” tandasnya.
Sementara itu, Walikota Metro Achmad Pairin dalam jawabanya yang dibacakan Wakil Wali Kota Djohan mengatakan, permasalahan pasar satu hal yang harus dipahami bersama, pro dan kontra pasti ada dalam setiap kebijakan. Tapi tujuan utama Pemkot ingin menata pasar lebih baik. “Masukan-masukan kita terima. Kita siap lakukan pengukuran ulang lahan pasar yang dipakai pihak ketiga dan PKL. Serta rehabilitasi shoping center untuk menampung PKL dan membuat tangga jalan,” kata Djohan.
Menurut dia, Pemkot Metro akan mengedepankan komunikasi, sosialisasi, dan musyawarah dengan pedagang dan pihak-pihak terkait. Untuk membuat pasar Kota Metro lebih rapi dan maju. (*)