Lestarikan Permainan Dan Olahraga Tradisional, Ini Yang Dilakukan Bidang Kebudayaan Disdikbud Kota Metro

0
409

 

Egrang Salah Satu Permainan Yang Dilombakan Dalam Rangka Hari Jadi Kota Metro Ke 87

perspektiflampung.com-Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Metro melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dalam melestarikan dan mengenalkan permainan tradisional.

Sebagaimana dilakukan Bidang Kebudayaan Disdikbud yang menggelar lomba permainan dan olahraga tradisional di Lapangan Garuda Yosodadi Metro Timur.
Kegiatan yang digelar mulai 11 hingga 13 Juni 2024 itu juga dalam rangka memeriahkan Hari Jadi Kota Metro ke 87. Lomba yang digelar antara lain, balap karung estafet, egrang estafet, dagongan dan terompah panjang.
Wakil Walikota Metro Qomaru Zaman saat membuka kegiatan menyatakan, saat ini permainan tradisional sudah semakin jarang dilakukan masyarakat. Karenanya, Qomaru mengapresiasi upaya Bidang Kebudayaan Disdikbud dalam melestarikan dan mengenalkan permainan tradisional melalui berbagai lomba.
Terlebih lanjutnya,  di era tekhnologi informasi yang semakin canggih saat ini anak-anak lebih tertarik game online dibanding permainan tradisional
 “Atas nama Pemerintah Kota Metro dan pribadi, Saya mengapresiasi kinerja Bidang Kebudayaan yang telah mengupayakan pelestarian permainan dan olahraga tradisional ini,”kata Qomaru.
Lebih lanjut Qomaru berharap kegiatan ini terus dilaksanakan dengan mengadakan permainan tradisional  yang berbeda  setiap tahunnya.
Kesempatan yang sama Kadisdikbud Kota Metro Suwandi melalui Kabid Kebudayaan Siti Rogayati Seprita menyampaikan permainan rakyat dan olahraga tradisional merupakan bagian dari sepuluh obyek pemajuan kebudayaan. Karenanya, permainan dan olahraga tradisional harus dikembangkan dan dilestarikan sebagai kekayaan budaya di Indonesia.
Hal itu sesuai dengan empat langkah strategis yang terus diupayakan Bidang Kebudayaan terhadap pemajuan kebudayaan. Yaitu, pelindungan, pengembangan, pemanfaatan dan pembinaan.
Dipaparkan, sebagaimana permainan dan olahraga tradisional maka peralatan yang digunakan juga menggunakan bahan alami.  Antara lain, karung untuk balap karung estafet, bambu panjang yang diberi pijakan kaki untuk egrang dan kayu bakiak panjang untuk terompah panjang. Kemudian, bambu besar untuk dagongan.
Dagongan hampir seperti permainan tarik tambang. Perbedaannya, pada permainan Dagongan bambu didorong oleh sekelompok orang secara berlawanan.
Kesempatan yang sama Siti Rogayati Seprita menyatakan, untuk memeriahkan Hari Jadi Kota Metro ke 87, Disdikbud juga akan menggelar Lomba membaca aksara Lampung dan menulis cerpen berbahasa Lampung pada 14 Juni 2024.(rip)
Penyerahan Hadiah Kepada Para Juara Lomba Permainan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here