perspektifampung.com-Belanja daerah Kabupaten Lampung Timur tahun 2024 diproyeksikan mengalami peningkatan 197,25 miliar.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati Lampung Timur Azwar Hadi saat menyampaikan rancangan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun 2024, melalui rapat paripurna di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Senin (08/07/2024).
Rapat paripurna yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Nawawi Iskandar itu dilaksanakan setelah di hari dan tempat yan sama legislatif dan eksekutif menyepakati rancangan perubahan kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2024.
Saat menyampaikan rancangan perubahan APBD 2024 Azwar Hadi menjelaskan, sebelum perubahan anggaran belanja diproyeksikan sebesar Rp2,35 Triliun. Kemudian, setelah perubahan menjadi Rp2,55 triliun.
Dilanjutkan, rencana belanja itu didasarkan pada pendapatan setelah perubahan yang diproyeksikan mencapai Rp2,46 triliun dari sebelumnya Rp2,32 triliun atau mengalami penambahan Rp142,13 miliar.
Lebih lanjut dijelaskan, berdasarkan perubahan target pendapatan dan belanja daerah tersebut mengakibatkan pada perubahan APBD tahun 2024 mengalami defisit anggaran sebesar Rp85,68 milyar. Defisit tersebut akan ditutupi melalui penerimaan pembiayaan yang bersumber dari Silpa tahun 2023 sebesar Rp87,68 milyar.
“Penerimaan pembiayaan, disamping untuk membiayai defisit anggaran, juga digunakan untuk membiayai pengeluaran pembiayaan sebesar dua miliar rupiah,”jelas Azwar Hadi melalui rapat paripurna yang juga dihadiri Sekretaris Kabupaten M.Jusuf dan jajaran Forkopimda serta para kepala organisasi perangkat daerah.
Diberitakan sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Lampung Timur menggelar rapat paripurna, Kamis (27/06/2024).
Rapat paripurna itu mengagendakan penyampaian rancangan perubahan kebijakan umum anggaran (KUA) dan prioritas plafon anggaran sementara (PPAS) anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2024.
Sesuai jadwal yang telah ditetapkan rapat paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Ali Johan Arif itu dibuka pukul 10.45 Wib. Namun, dari 50 anggota dewan yang hadir hanya 9 orang atau tidak kourum. Untuk mencapai kourum, maka rapat paripurna itu harus dihadiri sekurang-kurangnya 26 orang.
Akhirnya, Ali Johan Arif menunda rapat selama 1 jam. Setelah penundaan dicabut, ternyata jumlah anggota dewan yang hadir tetap belum kourum. Karenanya, rapat paripurna kembali ditunda selama 1 jam.
Rapat paripurna akhirnya, dimulai pukul 12.45 Wib. Itu setelah, jumlah anggota dewan yang hadir memenuhi kourum, yakni 26 orang.
Melalui rapat paripurna tersebut, Bupati Lamtim M.Dawam Rahardjo menjelaskan, setelah perubahan pendapatan diproyeksikan Rp2,4 triliun atau naik 137,9 miliar (5,93%).
Menurutnya, pendapatan itu antara lain bersumber dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp223,41 atau bertambah Rp700 juta (0,31 %).
Kemudian, pendapatan transfer Rp2,23 triliun bertambah 137,26 miliar atau naik 6,53 %.
Selanjutnya dari lain-lain pendapatan yang syah Rp750 juta. Sedangkan, anggaran belanja diproyeksikan Rp2,54 triliun atau naik 8,20 %.
Berdasarkan selisih pendapatan dan belanja tersebut, APBD Lamtim tahun 2024 setelah perubahan diproyeksikan mengalami defisit Rp87,68 miliar atau bertambah Rp55,11 miliar.
Namun, defisit anggaran tersebut akan ditutupi melalui pembiayaan yang bersumber dari Silpa tahun 2023.
“Kami berharap sinergisitas antara tim anggaran pemerintah daerah dengan badan anggaran DPRD dalam pembahasan rancangan KUA dan PPAS Perubahan APBD 2024,”pungkas M.Dawam dalam acara yang juga dihadiri Sekretaris Kabupaten M.Jusuf dan jajaran Forkopimda. (rip).