Perspektiflampung.com-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Metro mengingatkan sekolah menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat. Itu, sebagaimana diamanatkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, tentang pembelajaran di masa pandemi covid-19.
Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Dikbud Kota Metro Suwandi pasca munculnya kasus covid-19 yang menimpa sejumlah siswa pada SMP Xaverius Kota Metro. Meski sekolah masih menerapkan prokes namun tidak lagi secara ketat. Hal itu, diduga karena masyarakat pada umumnya beranggapan bahwa wabah covid-19 sudah hilang. “Sekolah masih menerapkan prokes, tapi tidak lagi secara ketat. Mungkin beranggapan bahwa covid-19 sudah hilang,” kata Suwandi, Sabtu (17/09/2022).
Untuk itu, pihaknya mengingatkan agar pengelola sekolah pada semua tingkatan, untuk mematuhi Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Agama (Menag) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19. “Melalui keputusan bersama tersebut, pemerintah mendorong akselerasi pembelajaran tatap muka (PTM) dengan tetap menjalankan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, sejumlah siswa SMP Xaverius Kota Metro kedapatan terpapar covid-19, setelah melakukan swab mandiri.
Keterangan yang berhasil dihimpun, para siswa yang terpapar covid-19 tersebut, sebagain besar tinggal di asrama yang berlokasi di belakang sekolah, sedangkan ada siswa lain yang tinggal di luar asrama merupakan anak dari salah seorang dokter. Namun, belakangan siswa tersebut dinyatakan sembuh dengan hasil swab negatif.
Dikonfirmasi, Kepala SMP Xaverius Kota Metro, Anjar Asmarawati membenarkan adanya siswa di sekolahnya yang terpapar covid-19. “Iya, informasi tersebut benar, ada siswa kami yang terpapar covid-19,” kata Anjar, melalui sambungan telepon, Jumat (16/09/2022).
Namun, menurut dia, kasus yang menimpa para siswa tersebut, tidak mengganggu aktivitas belajar di sekolah, karena para siswa tersebut memang tidak masuk sekolah seminggu yang lalu, dan saat dilakukan swab mandiri hasilnya positif covid-19. “Jadi, aktivitas belajar tidak terganggu karena sebelumnya anak-anak tersebut memang tidak masuk, dan kemudian isolasi mandiri,” ungkapnya. (ga)